Lebih Patuh Mana Kita Kepada Allah atau Atasan Kita?
Sebagai renungan dan koreksi untuk diri sendiri
Oleh: Asrory Muhammad, S.Kom
Assalamu’alaikum waroh matullahi wabarakatuh.
Ini sebagai renungan kita untuk kita beribadah kepada Allah. Kita sadar bahwasanya kita manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadanya.
Beribadah dengan artian yang sangat luas (bekerja, menuntut ilmu, sholat dll), mungkin satu pertanyaan yang saya ajukan lebih ”lebih patuh mana anda kepada Allah yang menciptakan anda atau kepada atasan anda yang miung kin hanya mampu mrnggaji anda?”
Mungkin semua orang akan menjawab ”Saya akan patuh kepada Allah tuhan yang Maha Menciptakan.
Tapi apakah kita yakin dengan jawaban kita?
Yakin, benar yakin?
Coba kita analisa jawaban kita apakah betul.
Ini sebagi perbandingan jawaban kita
Seumpama kita kerja dengan sangat sibuk dan kerjaan sangat banyak sekali, lalu tiba-tiba telpon di meja kita berbunyi, Boss besar Memanggil kita kita disuruh menghadap sebentar. Pasti kita bergegas memenuhi panggilan tersebut sesibuk apapun kita, sebanyak apapun pekerjaan kita pasti kita tinggalkan untuk memenuhi sang Boss besar.(mungkin kita takut karena bisa marah sang Boss apabila mengacuhkan panggilanya)
Tapi tatkala Adzan berkumandang Allah Memangil kita, Tuhan yang Maha Menciptakan Tuhan yang Maha pemberi ”Pekerjaan” rezeki kita menyeru dan memanggil kita untuk bertemu dan ”bercakap-cakap” dalam sholat, ditengah kesibukan kita atau bahkan diwaktu luang kita. Bisaanya kita tidak seberapa mengacuhkannya. Kita tidak segera menghentikan pekerjaan kita tapi terus asyik menimati pekerjaan atau pun waktu santai kita, mungkin karena kita beranggapan atau beralasan waktu sholat masih panjang toh kita sholat nanti Allahpun tidak marah.
Sekarang coba tanyakan kepada hati nurani mu yang paling dalam, lebih patuh mana kita kepada Allah atau kepada sang Big Boss?
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang patuh kepada Allah dan melaksanakan perintahnya amin... amin... yarobbal alamin.
Wasalamu’aikum warah matullahi wabarakatuh
Labels: Hukum Islam
0 Comments:
Post a Comment
<< Home