BUNDA ABRAR

Just ordinary Mother .:Straight your Plan, Complete your Effort , Raise your Tawakkal:.

Monday, April 19, 2010

Maafkan aku bila mengeluh...


Copas dari link seorang kawan...

Hari ini,di sebuah bus. Aku melihat seorang remaja tampan dengan rambut sedikit ikal. Jujur..aku iri melihatnya.
Dia tampak begitu ceria,
Dan aku sangat ingin memiliki gairah hidup yang sama.

Tiba-tiba,.
dia terhuyung-huyung saat berjalan..

Kusadari dia hanya mempunyai satu kaki saja,
Dan memakai tongkat kayu.
Namun,
ketika dia lewat....dia tersenyum...

*Subhanallah Ya Allah,..
Maafkan aku bila aku mengeluh.
Aku punya dua kaki.
Dunia ini milikku.

**
Aku berhenti untuk membeli sedikit kue. Anak laki-laki penjualnya bgtu mempesona.
Aku berbicara padanya, dan dia tampak begitu gembira.

Seandainya aku terlambat sampai di kantor,sepertinya tidaklah apa-apa.

Ketika aku pergi,
Dia berkata,
"Terima kasih..
Engkau sudah begitu baik.
Lihatlah...aku buta."

*Masya4WI,Ya 4WI..
Maafkan aku bila aku mengeluh.
Aku punya dua mata.
Dunia ini milikku..

**
Lalu sementara berjalan,
Aku melihat seorang anak mirip bule dengan bola mata biru.
Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain sepakbola.

Dia Sepepertiny tidak tahu apa yang bisa dilakukannya.

Aku berhenti sejenak, lalu berkata,

"mengapa engkau tidak bermain bersama yang lain, nak?"

Dia memandang ke depan tanpa bsuara,
Lalu aku tahu dia tidak bisa mendengar.

*Ya 4WI,
Maafkan aku bila mengeluh.
Aku punya dua telinga.
Dunia ini milikku.

Dengan dua kaki untuk membawaku kemana aku mau.
Dengan dua mata untuk memandang mentari dan bukit-bukit.
Dengan dua telinga untuk mendengar desir angin dan segala bunyi.
Ya 4WI,
Maafkan aku bila aku mengeluh...


*with luv..*
even though i'm not a perfect girl,nor a woman..,hope u still want to be here,.reminding n praying each other..

Thursday, April 1, 2010

PRODUKSI SAMA HARGA BEDA....

Share dari seorang kawan...

Sahabat, Sudah tepatkah keberadaan anda sekarang?
Saya akan memberikan suatu perumpamaan bagus dari tulisan Kanezane Arihyoshi

Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.

~~~

Sahabat,... mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?

Ya, Lingkungan kita mencerminkan harga kita.

Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.

Apabila kita berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri kita, maka kita akan menjadi cemerlang. Tapi bila kita berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil.

(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.

Sahabat, tak salah jika dalam salah satu syairnya Opick, menyatakan salah satu Obat Hati adalah berkumpulah dengan orang yang sholeh. Ya, berkumpulah dengan lingkungan orang-orang terbaik. Lingkungan yang sehat jasmani dan rohaninya. Janganlah kita berkumpul dengan lingkungan yang buruk, kecuali kita mencoba untuk memperbaikinya.