BUNDA ABRAR

Just ordinary Mother .:Straight your Plan, Complete your Effort , Raise your Tawakkal:.

Wednesday, February 27, 2008

Tylla Subijantoro: Saya Tidak Menjelekkan Bangsa

Dari email temen di millist, ada pendapat gak dari temen-temen?

TYLLA Subijantoro, mahasiswi S-2 ilmu hukum Universitas New Delhi, India, tiba-tiba mencuri perhatian. Pertanyaan Tylla kepada Presiden Yudhoyono konon membuat SBY marah. "Saat berdialog dengan masyarakat Indonesia di India, ada warga yang sejak mulai bicara sampai selesai menjelek-jelekkan negeri kita dan memuji luar negeri. Saya menyesalkan," kata SBY di Tanah Air.

Apa yang ditanyakan Tylla kepada SBY pada pertemuan 23 November lalu itu? Berikut petikan perbincangan Tylla dengan Basfin Siregar dari Gatra:

Benarkah Anda menjelek-jelekkan bangsa sendiri?
Saya tidak terima dibilang menjelek-jelekkan bangsa! Yang saya jelek-jelekkan itu pemerintah. Saya membandingkan kebijakan Pemerintah India dengan SBY. Saya lihat Pemerintah India memberi subsidi gede banget untuk pendidikan. Adalah salah pemerintah kalau pendidikan di Indonesia makin nggak terjangkau!

Berapa uang kuliah Anda di India?
Untuk program S-2 dua tahun, saya cuma bayar US$ 600, sekitar Rp 6 juta. Itu sudah all-in, sudah admission fee dan tuition fee. Tinggal mikir biaya hidup. Dan biaya hidup di Delhi sama dengan di Jakarta. Uang US$ 600 itu pun karena saya foreigner yang bayar lebih mahal. Soalnya, duit saya itu dipakai buat subsidi warga India asli. Kalau orang India yang kuliah, setahun bayarnya cuma 700 rupee, sekitar Rp 40.000.

Bagaimana dibandingkan dengan biaya di Indonesia?
Tahun lalu, saya mendaftar program notariat. Untuk semester pertama saja habis Rp 50 juta.

Anda kaget ketika SBY marah?
Sebenarnya SBY marah bukan karena pertanyaan saya. Melainkan karena waktu SBY ngasih penjelasan, eh, saya malah bisik-bisik ke teman. Saya bilang, ''Ah, SBY mau ngomong apa, nyatanya anaknya disekolahin ke luar negeri juga. Berarti dia setuju pendidikan di luar negeri bagus.''

Reaksi SBY bagaimana?
SBY sepertinya menganggap saya anak yang kaget. Baru sekali sekolah di luar negeri, kok, sudah sombong banget. Soalnya, SBY bilang bahwa dia sudah sembilan kali sekolah di luar negeri, dan pendidikan di Indonesia nggak jelek. Tapi kenyataannya, di ranking dunia, pendidikan Indonesia kan nggak masuk?

Ketika dibentak, reaksi Anda sendiri bagaimana?
Saya senyum aja, terus diem nunduk-nunduk, manggut-manggut minta maaf. Terus saya perhatikan lagi. Tapi saya bisik ke teman itu cuma beberapa detik aja kok. Sepanjang sebelumnya saya juga memperhatikan penjelasan SBY.

Seperti apa jawaban SBY waktu menjawab pertanyaan Anda?
Ya pokoknya pemerintah sudah bekerja, bahwa pendidikan di Indonesia tidak jelek. Pendidikan di luar negeri ada yang bagus, tapi ada juga yang lebih jelek dibanding di Indonesia. Begitu. Terus waktu menjawab soal buku-buku murah, SBY bilang kalau pemerintah juga sudah menyiapkan content (materi) untuk buku-buku SD, bagaimana agar bisa kepake untuk sekian generasi. Teknis begitu. Itu kan nggak nyambung dengan apa yang saya sampaikan.

Seperti apa subsidi pendidikan di India?
Di sini, buku murah luar biasa, bahkan buku-buku impor karena pemerintah memberi subsidi kertas! Selain itu pemerintah juga bikin kerja sama dengan penerbit-penerbit gede kayak Penguin Books agar buku-buku mereka bisa dicetak di India, jadi bisa dijual lebih murah. Buku-buku kuliah saya, kalau dikonversi ke rupiah, paling mahal cuma Rp 10.000. Kalau di Indonesia, saya bisa keluar sampai Rp 2,5 juta untuk beli buku saja. Dan karena subsidi kertas itu, harga langganan koran juga murah. Saya itu langganan satu koran, satu majalah berita semacam Gatra, dan satu majalah wanita. Nah, untuk langganan tiga media itu, sebulannya saya cuma bayar 110 rupee, atau sekitar Rp 22.000. Selain itu di India, pelajar dapat fasilitas kartu abonemen yang harganya cuma 50 rupee, atau sekitar Rp 10.000, yang berlaku selama empat bulan. Dengan kartu pas itu, selama empat bulan kita bisa gratis naik bis pemerintah jurusan apa aja. Mau keliling-keliling Delhi juga boleh. Meski bisnya bobrok, tapi nyaman. Berhentinya juga cuma di halte. Kartu abonemen itu selain untuk pelajar, juga dikasih untuk pegawai negeri, tentara, orang jompo dan physically disabled (orang cacat). Itu untuk transportasi.

Tidak takut dianggap melebih-lebihkan India?
Lho, justru karena saya cinta bangsa Indonesia, saya ingin pemerintah belajar kepada India. Orang Indonesia itu pintar-pintar. Tapi, soalnya, pemerintah tidak bisa memfasilitasi pendidikan murah. Para insinyur di India mampu bersaing untuk masuk di Microsoft. Sedangkan di Indonesia hanya beberapa orang saja yang beruntung. Maka tolonglah pemerintah bikin agar pendidikan itu affordable.

Tapi, pendidikan di Indonesia kan ada juga bagusnya?
Kalau mau jujur, infrastrukturnya lebih bagus. Di kampus sudah ada lift, whiteboard, pakai OHP. Kalau di sini enggak. Naik dari lantai I ke lantai IV masih manual, masih pakai kapur tulis, terus nggak ada AC. Tapi, kalau kualitas content-nya, kita kurang.

Kalau pengajarnya bagaimana?
Kalau di India enaknya, dosen-dosen itu bisa dihubungi kapan saja. Kayak Amartya Sen, peraih nobel, kalau mahasiswanya minta diskusi private session, masih dilayanin. Nggak susah. Bahkan presidennya sendiri, Abdul Kalam, dia juga mengajar, dan masih bisa ditelepon! Saya pernah bareng mahasiswanya makan malam bareng Abdul Kalam. Saya lihat Abdul Kalam itu dikritik mahasiswanya yang orang India, ditunjuk-tunjuk gitu, dia nggak marah kok. Masih santai aja.

Setelah pertemuan dengan SBY itu, apakah Anda ditegur, misalnya oleh orang KBRI?
Ah, nggak. Orang KBRI itu asyik-asyik. Yang ribut itu justru pegawai negeri (dari Indonesia) yang tugas belajar ke India. Mereka pada marah. Dibilangnya saya itu anak itik yang baru keluar dari induknya, kaget. Padahal saya kan juga bukan baru pertama kali ke luar negeri. Sebelumnya saya kan juga sempat ikut summer course atau homestay gitu. Tapi kan nggak kompatibel kalau membandingkan Indonesia dengan negara-negara maju. Makanya dibandingin dengan India.

Labels:

Wednesday, February 20, 2008

HomeWork From Santi

Setelah sekian lama..Akhirnya dikerjain juga maklum nih sibuk mulu (sibuk apa males ya?)..Gak papa ya San daripada tidak :D

5 things in my bag
1. Dompet
2. Payung (Bogor gitu loh, mesti prepare)
2. Note book, Pulpen, kwitansi
3. Flash Disk n HD (mesti siap file kemana-mana)
4. HP (komunikasi pasti lah...)
5. Tissue (Alergi dingin n debu, so sering flu dadakan, tissue mesti siap)

5 things found in my wallet
1. Uang
2. KTP
3. SIM & STNK
4. ATM
5. Kartu Nama

5 things found in my room :
1. Tempat tidur lengkap dengan kasur, bantal & guling
2. Lemari baju
3. Perlengkapan Shalat
4. Cermin
5. Rak kecil

5 things I've always wanted to do :
1. Mewujudkan keluarga Sakinah Mawadah Warrahmah
2. Pergi Haji
3. Nerusin sekolah lagi (moga-moga bisa dapet beasiswa)
4. Membahagiakan orang tua
5. Bisa menjadi lebih baik, dan bisa membahagiakan orang-orang disekitar

5 things I've currently into:
1. Berusaha menjadi istri yg salihah, ibu yg baik untuk Abrar
2. Ngurusin kerjaan kantor (seksi sibuk sana-sini)
3. Cari info & apply scholarship
4. Baca buku, komik, novel, koran, dll.
5. Nge net & chatting

Semoga PR ini terselesaikan dengan baik. Selanjutnya PR ini akan dilemparkan ke Pak Jujuk & mbak Irma. Langsung dikerjakan ya .....;;)

Wednesday, February 13, 2008

Kekuatan Sedekah

Dikisahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad,
sbb :

Tatkala Allah Ta’ala menciptakan bumi, maka bumipun bergetar.
Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya,ternyata bumipun terdiam.


Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.
Kemudian mereka bertanya ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih
kuat daripada gunung ?”

Allah menjawab, ”Ada, yaitu besi” (kita mafhum bahwa gunung batupun bisa
menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya
yang terbuat dari besi),

Para malaikat bertanya lagi ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu
yang lebih kuat daripada besi ?”

Allah yang Maha Suci menjawab, ”Ada, yaitu api” (besi, bahkan bajapun bisa
menjadi cair dan lumer setelah dibakar api),

Para malaikat kembali bertanya ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-
Mu yang lebih kuat daripada api ?”

Allah yang Maha Agung menjawab, ”Ada, yaitu air” (api membara sedahsyat
apapun niscaya akan padam jika disiram air),

Para malaikatpun bertanya kembali ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada air ?”

Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, ”Ada, yaitu angin”
(air disamudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung dan
menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain karena
kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat),

Akhirnya para malaikatpun bertanya lagi ”Ya Allah, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih dahsyat dari itu semua ?”

Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, ”Ada,
yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan
kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya”.

Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah
orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga
sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur
pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Berkaitan dengan ikhlas ini, Rasulullah SAW mengingatkan dalam pidatonya
ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : ”Wahai
segenap manusia ! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan
seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya”.
Oleh karena itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat
yang ikhlas hanya karena Allah semata, tanpa tendensi ingin dipuji, dianggap
dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.

GANJARAN BERSEDEKAH

Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya
untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah
berikan kepada kita menjadi berkah.
Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran
yang berlipatganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda
Rasulullah SAW, sbb :

= Allah Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan
Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.
{Qs. Al Lail (92) : 5-8}

= Allah Ta’ala berfirman, ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui”.
{Qs. Al Baqarah (2) : 261}

= RasulAllah SAW bersabda, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada
dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, ”Ya
Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya
kepada Allah”. Yang satu lagi menyeru ”musnahkanlah orang yang
menahan hartanya”.

TOLAK BALA DENGAN SEDEKAH

Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk
menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda
RasulAllah SAW, sbb :

# ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah
mendahului sedekah”.

# ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah”.

# ”Obatilah penyakitmu dengan sedekah”.

Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran
bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk
melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh
kadang kita enggan memberi pengemis/pengamen yang kita temui dipinggir
jalan dengan pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan
meminta-minta sebagai profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal sesungguhnya
prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan setan laknatullah yang
tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini
hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena
seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah
Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk gemar bersedekah,
Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada
pengemis/pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena
sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang
bertakwa. Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi
orang yang berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi
orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah) ???
Atau kalo kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada
pengemis/pengamen/fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan
maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum
sholat Jum’at dan memasukkan ke kotak-kotak amal yang tersedia dan
biasakan dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum’at, misalnya
Jum’at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu ke kotak amal maka sebaiknya Jum’at
berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama harus diiringi
dengan keikhlasan.

Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla.
Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya
akan merugi didunia dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi,
sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk untuk kepentingan dirinya.
Sebab menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan
sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang
bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung disisi Allah
dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan
diperoleh berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya
mereka kehilangan sesuatu.

SEDEKAH YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR

Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda
: ”Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga
hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang
mendo’akannya” (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).

Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir
walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :

SADAQAH JARIAH – KEBAIKAN YANG TAK BERAKHIR

1. Berikan Al-Quran pada seseorang,
setiap saat Al-Quran tersebut dibaca,
anda mendapatkan kebaikan.

2. Ajarkan seseorang sebuah do'a.
Pada setiap bacaan do'a itu, anda
mendapatkan kebaikan.

3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan
setiap orang sakit menggunakannya,
anda mendapatkan kebaikan.

4. Tanam sebuah pohon. Setiap
seseorang atau hewan berlindung
dibawahnya atau makan buahnya,
anda dapat kebaikan.

5. Tempatkan pendingin air di tempat
umum.

6. Berbagi bacaan yang membangun
dengan seseorang.

7. Libatkan diri dalam pembangunan
mesjid.

8. Berbagi CD Quran atau Do'a.

9. Bantulah pendidikan seorang
anak.

10. Bagikan pengetahuan ini dengan
orang lain. Jika seseorang
menjalankan salah satu dari hal
diatas, Anda dapat kebaikan sampai
hari Qiamat.

Jadilah dai “sejuta artikel” dengan meneruskan artikel ini kepada saudara
kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahuinya, sehingga
kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk karena tidak menyampaikan
(menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam
Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 :
”Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami
terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat
oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk”.

Dari Abdullah bin 'Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah
pesanku walaupun hanya satu ayat”.
Semoga Allah Ta'ala membalas 'amal Ibadah kita.

Friendship Contract From Ummi Nabila


After serious and cautious consideration...your contract of friendship has been renewed for the New Year 2008! It was a very hard decision to make. So try not to screw it up!!!

My Wish for You in 2008

"May peace break into your house and may thieves come to steal your debts. May the pockets of your jeans become a magnet of $100 bills. May love stick to your face like Vaseline and may laughter assault your lips! May your clothes smell of success like smoking tires! May happiness slap you across the face and may your tears be that of joy. May the problems you had forget your home address! In simple words ...May 2008 be the best year of your life!"

Adduuuh senengnya dapat kontrak dari Ummi Nabila. Pengalaman pertama nih ;)). Langsung ditandatangani, stempel en siap dikirim ke :

* Asyiq-Semarang
* Irma-Bogor
* Jujuk-Jakarta
* Mbak Gege-Malaysia
* Santi-Bogor
* Setyo-Bogor
* Teh Ina-Australia
* Vina-Malaysia

Dan buat semuanya, salam kenal dan semaoga persaudaran ini dapat terbina selamanya..O:)

Wednesday, February 6, 2008

USIA IDEAL MENIKAH

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Berapa usia ideal untuk menikah bagi perempuan dan laki-laki, karena ada sebagian remaja putri yang menolak dinikahi oleh lelaki yang lebih tua darinya ? Dan demikian pula banyak laki-laki yang tidak mau menikahi perempuan yang lebih tua daripada mereka. Kami memohon jawabannya. Jazakumullahu khairan

Jawaban.
Saya berpesan kepada para remaja putri agar tidak menolak lelaki karena usianya yang lebih tua dari dia, seperti lebih tua 10,20 atau 30 tahun. Sebab hal itu bukan alasan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menikahi Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ketika beliau berusia 53 tahun, sedangkan Aisyah baru berusia 9 tahun. Jadi usia lebih tua itu tidak berbahaya, maka tidak apa-apa perempuannya yang lebih tua dan tidak apa-apa pula kalau laki-lakinya yang lebih tua.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menikahi Khadijah Radhiyallahu ‘anha yang pada saat itu berumur 40 tahun, sedangkan Rasulullah masih berusia 25 tahun sebelum beliau menerima wahyu. Itu artinya Khadijah lebih tua 15 tahun dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian menikahi Aisyah Radhiyallahu ‘anha sedang umurnya baru enam tahun atau tujuh tahun dan beliau menggaulinya ketika dia berumur sembilan tahun sedang beliau lima puluh tiga tahun.

Banyak sekali mereka yang berbicara di radio-radio atau di televisi menakut-nakuti orang karena kesenjangan usia antara suami dan istri. Ini adalah keliru besar ! Mereka tidak boleh berbicara demikian ! Kewajiban setiap perempuan adalah melihat dan memperhatikan laki-laki yang akan menikahinya, lalu jika dia seorang yang shalih dan cocok, maka hendaknya ia menerima lamarannya, sekalipun lebih tua darinya.

Demikian pula bagi laki-laki, hendaknya lebih memperhatikan perempuan yang shalihah yang komit dalam beragama, sekalipun lebih tua darinya selagi perempuan itu masih dalam batas usia remaja dan produktif. Walhasil, bahwa masalah usia itu tidak boleh dijadikan sebagai penghalang dan tidak boleh dijadikan sebagai cela, selagi laki-laki atau perempuan itu adalah sosok lelaki shalih dan sosok perempuan shalihah. Semoga Allah memperbaiki kondisi kita semua. [Fatawa Mar’ah, hal.54 oleh Syaikh Bin Baz]

________________________________________
Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, hal 442- Darul Haq. sumber http://www.almanhaj.or.id
________________________________________

Labels: