Kekuatan Sedekah
Dikisahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad,
sbb :
Tatkala Allah Ta’ala menciptakan bumi, maka bumipun bergetar.
Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya,ternyata bumipun terdiam.
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.
Kemudian mereka bertanya ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih
kuat daripada gunung ?”
Allah menjawab, ”Ada, yaitu besi” (kita mafhum bahwa gunung batupun bisa
menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya
yang terbuat dari besi),
Para malaikat bertanya lagi ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu
yang lebih kuat daripada besi ?”
Allah yang Maha Suci menjawab, ”Ada, yaitu api” (besi, bahkan bajapun bisa
menjadi cair dan lumer setelah dibakar api),
Para malaikat kembali bertanya ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-
Mu yang lebih kuat daripada api ?”
Allah yang Maha Agung menjawab, ”Ada, yaitu air” (api membara sedahsyat
apapun niscaya akan padam jika disiram air),
Para malaikatpun bertanya kembali ”Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada air ?”
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, ”Ada, yaitu angin”
(air disamudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung dan
menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain karena
kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat),
Akhirnya para malaikatpun bertanya lagi ”Ya Allah, adakah sesuatu dalam
penciptaan-Mu yang lebih dahsyat dari itu semua ?”
Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, ”Ada,
yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan
kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya”.
Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah
orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga
sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur
pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Berkaitan dengan ikhlas ini, Rasulullah SAW mengingatkan dalam pidatonya
ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : ”Wahai
segenap manusia ! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan
seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya”.
Oleh karena itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat
yang ikhlas hanya karena Allah semata, tanpa tendensi ingin dipuji, dianggap
dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.
GANJARAN BERSEDEKAH
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya
untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah
berikan kepada kita menjadi berkah.
Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran
yang berlipatganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda
Rasulullah SAW, sbb :
= Allah Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan
Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.
{Qs. Al Lail (92) : 5-8}
= Allah Ta’ala berfirman, ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui”.
{Qs. Al Baqarah (2) : 261}
= RasulAllah SAW bersabda, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada
dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, ”Ya
Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya
kepada Allah”. Yang satu lagi menyeru ”musnahkanlah orang yang
menahan hartanya”.
TOLAK BALA DENGAN SEDEKAH
Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk
menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda
RasulAllah SAW, sbb :
# ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah
mendahului sedekah”.
# ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah”.
# ”Obatilah penyakitmu dengan sedekah”.
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran
bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk
melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh
kadang kita enggan memberi pengemis/pengamen yang kita temui dipinggir
jalan dengan pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan
meminta-minta sebagai profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal sesungguhnya
prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan setan laknatullah yang
tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini
hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena
seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah
Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk gemar bersedekah,
Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada
pengemis/pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena
sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang
bertakwa. Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi
orang yang berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi
orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah) ???
Atau kalo kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada
pengemis/pengamen/fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan
maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum
sholat Jum’at dan memasukkan ke kotak-kotak amal yang tersedia dan
biasakan dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum’at, misalnya
Jum’at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu ke kotak amal maka sebaiknya Jum’at
berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama harus diiringi
dengan keikhlasan.
Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla.
Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya
akan merugi didunia dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi,
sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk untuk kepentingan dirinya.
Sebab menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan
sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang
bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung disisi Allah
dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan
diperoleh berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya
mereka kehilangan sesuatu.
SEDEKAH YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda
: ”Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga
hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang
mendo’akannya” (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).
Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir
walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :
SADAQAH JARIAH – KEBAIKAN YANG TAK BERAKHIR
1. Berikan Al-Quran pada seseorang,
setiap saat Al-Quran tersebut dibaca,
anda mendapatkan kebaikan.
2. Ajarkan seseorang sebuah do'a.
Pada setiap bacaan do'a itu, anda
mendapatkan kebaikan.
3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan
setiap orang sakit menggunakannya,
anda mendapatkan kebaikan.
4. Tanam sebuah pohon. Setiap
seseorang atau hewan berlindung
dibawahnya atau makan buahnya,
anda dapat kebaikan.
5. Tempatkan pendingin air di tempat
umum.
6. Berbagi bacaan yang membangun
dengan seseorang.
7. Libatkan diri dalam pembangunan
mesjid.
8. Berbagi CD Quran atau Do'a.
9. Bantulah pendidikan seorang
anak.
10. Bagikan pengetahuan ini dengan
orang lain. Jika seseorang
menjalankan salah satu dari hal
diatas, Anda dapat kebaikan sampai
hari Qiamat.
Jadilah dai “sejuta artikel” dengan meneruskan artikel ini kepada saudara
kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahuinya, sehingga
kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk karena tidak menyampaikan
(menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam
Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 :
”Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami
terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat
oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk”.
Dari Abdullah bin 'Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah
pesanku walaupun hanya satu ayat”.
Semoga Allah Ta'ala membalas 'amal Ibadah kita.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home