BUNDA ABRAR

Just ordinary Mother .:Straight your Plan, Complete your Effort , Raise your Tawakkal:.

Friday, August 14, 2009

FROM THIS MOMENT

Hari ini, empat tahun yang lalu hilang sudah ´aku` dan `kamu` yang ada hanyalah ´kita`, setelah akad itu terucap. Alhamdulillah atas segala karunia yang telah Engkau limpahkan Ya Allah....

Mawadah bukanlah berarti cinta yang sederhana, yang begitu mudahnya menyaru dengan nafsu dan ego manusia. Mawadah, menurut Quraish Shihab adalah suatu cinta yang begitu mendalam dan penuh keikhlasan. Mawadah adalah cinta yang penuh kemaafan. Dengan mawadah, seseorang bisa merelakan masa lalu dirinya dan pasangannya sehingga tidak ada perselisihan yang mengungkit-ungkit masalah yang sudah lewat. Mawadah membuat seseorang memaafkan kesalahan pasangannya dan siap untuk membangun kembali kepercayaan bersama-sama.

Rahmah adalah kasih sayang yang tidak mengharapkan balasan serupa. Rahmah adalah sikap yang meyakini bahwa kasih sayang yang kita bagi kepada pasangan kita mungkin tidak direspon seperti yang kita harapkan, namun percaya bahwa Allah akan membalasnya dengan layak. Sehingga tidak ada protes: kurang apa lagi sih aku mencintaimu? Kasih sayang ini juga menjadikan seseorang berempati dan simpati kepada pasangannya. ia memahami bahwa dirinya berarti untuk pasangannya dan sebaliknya. sehingga ia berbelas kasihan kepada pasangannya yang membutuhkannya, yang akan sedih dan susah tanpanya, dan yang telah membangun impian dan cita-cita bersamanya sebagai suami istri.

Akhirnya, menurut Quraish, semestinya amanahlah yang menjadi benteng terakhir dalam mempertahankan rumah tangga. Amanah adalah sifat dan sikap memelihara segala yang telah dititipkan Allah kepada kita. Apabila dalam sebuah pernikahan telah dianugerahi anak, maka ia (mereka) adalah amanah bagi orangtuanya, yang harus difikirkan apabila mereka terdorong hawa nafsu untuk bercerai. Istri atau suamimu juga adalah amanah yang harus dipelihara. Ia telah memberikan jiwa dan raganya kepadamu. Ia telah mengikhlaskan masa depannya untuk kamu ‘gerecoki’ sekaligus ia berharap kepadamu. Dan karena amanah inilah ikrarmu tidak sekedar terucap untuknya, tetapi juga untuk Allah.
Maka sanggupkah kamu memelihara janjimu? merawat titipan-Nya dengan sebaik-baiknya? maukah kamu melakukannya? Menjawabnya dengan kata “Tidak” lah yang menjadikannya perceraian, sebuah perkara yang dibolehkan namun paling dibenci Allah.

Terima kasih Tuhan…
Kau beri aku seorang yang mendampingiku
Didalam suka dan duka
(Bahagia-Surya Saputra & Cynthia Lamusu)

Memegang kukuh janji
Menemani aku sampai mati
Terpasung hati
Tulusmu mendampingi diriku
(Makin Aku Cinta-Anang & KD)

I want to share
All my love with you
No one else will do…
(Endless Love- Mariah Carey & Luther Vandross)

From this moment
You are the one
Right beside you
Is where I belong
From this moment on
(From this Moment-Shania Twain)

Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Peluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki telah lemah, kita saling menopang
(Saat Aku Lanjut Usia-Sheila on 7)


Terima kasih telah menjadi suami yang hebat untukku.
Terima kasih telah menjadi ayah yang tangguh untuk buah hati kita.
Ya Allah, ijinkanlah aku menjadi bidadari untuk suamiku di surgaMu kelak.


Ini adalah karunia dan anugerah dari Allah, tidak cukup hanya menempuh perjalanan ini empat tahun, sepuluh tahun , dua puluh tahun yang akan datang tapi butuh waktu seumur hidup untuk selalu bersama.
Ya Allah ijinkan kami selalu bersama dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa, saling berbagi, saling mendukung dan bisa memperbaiki diri dari hari kehari. Semoga kami senantiasa bertambah iman dan takwa kepadaMu. Semoga rumah tangga kami langgeng hingga nanti, senantiasa dianugerahi kesehatan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat.

Karuniai kami keturunan yang menyejukkan mata dan hati kami. Keturunan yang sholeh dan sholehah. Syukur Alhamdulillah kupanjatkan kehadiratMu ya Allah. Tunjukkanlah kami jalan yang Engkau ridhoi sebagai bekal biduk kecil cinta kami dalam mengarungi bahtera kehidupan kami yang akan datang amiiin….

sometimes being family
means more than just smiles
and good times

it means caring for each other
and building bridges of trust…

it means not being afraid
to ask and answer
difficult questions…

it means accepting one another
for what we are…

it means pulling together
when things get rough,
knowing that love will be there
no matter what.




1 Comments:

Anonymous Mahardhika said...

Very nice post.Inspiring one.I think I could, and I would...:p

November 17, 2009 at 10:48 AM  

Post a Comment

<< Home