BUNDA ABRAR

Just ordinary Mother .:Straight your Plan, Complete your Effort , Raise your Tawakkal:.

Friday, May 25, 2007

ANDAI BUNDA BISA MEMILIH


Anakku,
Bila bunda boleh memilih
Apakah bunda akan berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka bunda akan memilih mengandungmu...
Karena dalam mengandungmu bunda merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak... engkau hidup di perut bunda
Engkau ikut kemanapun bunda pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung bunda berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang dinding rahim bunda ketika engkau merasa tidak nyaman, karena bunda kecewa dan berurai air mata

Anakku,
Bila bunda boleh memilih
Apakah bunda harus operasi caesar atau bunda harus berjuang melahirkanmu
Maka bunda akan memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian panjang memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar dunia sangat bunda rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang sakitnya tak akan pernah bisa bunda ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah ... Saat yang paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,
Bila bunda boleh memilih
Apakah bunda berdada indah,
Atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka bunda memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu bunda telah membekali hidupmu
Dengan tetesan-tetesan dan tegukan-tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada bunda dalam kantuk bunda,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak akan pernah bisa rasakan

Anakku,
Bila bunda boleh memilih duduk berlama-lama diruang meeting
Atau di rumah duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle yang berkeping
Maka sebenarnya bunda memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku...hidup memang pilihan...

Jika dengan pilihan bunda, engkau merasa sepi dan merana di rumah
Maka maafkanlah nak...
Maafkan bunda...
Maafkan bunda...
Percayalah nak, bunda sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu keping pun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka bunda
Percayalah nak...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa bunda.

Ratih Sanggarwati
Jakarta, 21 Agustus 2004

Jadi inget Abrar di rumah...
Maafin Bunda ya Sayang


0 Comments:

Post a Comment

<< Home